Klinik Pertamina IHC

Capsule Wardrobe for a More Sustainable Fashion Lifestyle

Capsule Wardrobe for a More Sustainable Fashion Lifestyle

“Mencintai Fashion = Mencintai Bumi”

Fashion bukan hanya tentang gaya, tetapi juga tentang tanggung jawab terhadap bumi. Dalam acara “Capsule Wardrobe for a More Sustainable Fashion Lifestyle” yang dibawakan oleh Andien dan Like Aristi, bekerja sama dengan Pertamina dan Danantara Indonesia, para peserta diajak memahami bahwa di balik gemerlap dunia mode, terdapat masalah serius: industri fashion adalah penyumbang limbah terbesar kedua di dunia, menghasilkan jutaan ton limbah tekstil setiap tahun dan menyumbang hampir 10% emisi karbon global. Fenomena seperti gunungan pakaian di Bantar Gebang (Indonesia) dan Gurun Atacama (Chile) menjadi bukti nyata bahwa konsumsi fashion berlebihan telah menjadi bencana lingkungan.

Melalui konsep sustainable fashion, peserta diajak untuk melihat mode dari perspektif yang lebih bertanggung jawab. Sustainable fashion menekankan keseimbangan antara manusia, bumi, dan ekonomi mencakup dampak lingkungan (limbah, polusi air, emisi karbon), dampak sosial (kondisi kerja buruh tekstil), serta dampak ekonomi (harga dan akses terhadap produk berkelanjutan). Tujuannya bukan untuk melarang orang berpenampilan menarik, melainkan mengajak mereka untuk berkonsumsi lebih bijak dan memperpanjang umur pakaian melalui perawatan, perbaikan, dan daur ulang.

Salah satu solusi praktis yang ditawarkan adalah konsep capsule wardrobe koleksi kecil pakaian yang bisa dipadupadankan untuk berbagai kesempatan. Prinsipnya bukan “punya sedikit”, melainkan “punya yang bermakna”. Langkah-langkahnya sederhana: audit isi lemari, pilih warna-warna netral yang mudah dikombinasikan, dan prioritaskan kualitas daripada kuantitas. Menariknya, dengan 20 item pakaian yang dipilih cermat, seseorang bisa menciptakan hingga 50 gaya berbeda. Like Aristi juga menekankan bahwa warna netral seperti krem, abu-abu, dan putih memberi kesan elegan dan mudah di-mix & match.

Untuk para pencinta gaya maksimalis, konsep capsule wardrobe tetap bisa diterapkan tanpa kehilangan karakter pribadi. Dengan prinsip “Think Like a Fashion Chef”, pakaian bisa difungsikan ulang misalnya, gaun dijadikan atasan atau blazer dijadikan outer kasual. Pendekatan ini bukan hanya kreatif, tetapi juga sejalan dengan konsep circular fashion, yaitu sistem berpakaian yang memastikan material pakaian tetap berputar dalam siklus penggunaan tanpa berakhir menjadi sampah. Fakta penting yang dibagikan Andien juga mengingatkan kita: 87% pakaian berakhir di tempat sampah, dan kurang dari 1% benar-benar didaur ulang.

Pada akhirnya, capsule wardrobe bukan sekadar tren, melainkan gerakan menuju gaya hidup berkelanjutan. Dengan mengelola pakaian secara bijak, memilih bahan berkualitas, dan memperpanjang masa pakai, kita tidak hanya tampil stylish, tetapi juga ikut menjaga bumi. Seperti pesan yang disampaikan Andien dan Like Aristi, “Gunakan pakaian lebih lama, rawat dengan baik, ubah fungsinya, dan cintai bumi.”

🪡 Artikel ini dirangkum oleh Sintiya dan Endah sebagai bentuk refleksi terhadap pentingnya peran kita semua dalam membangun kebiasaan fashion yang lebih sadar dan berkelanjutan.

 

COVER ARTIKEL 2025 (1920 x 1080 px)
Business Etiquette - John Robert Powers, Pentingnya Membangun Citra Diri Profesional
COVER ARTIKEL 2025 (1920 x 1080 px)
Capsule Wardrobe for a More Sustainable Fashion Lifestyle
santunan phe 2
Klinik Pertamina IHC Mendukung Kegiatan ENERGI BERBAGI HARMONI NEGERI PT Pertamina Hulu Energi
COVER hari jantung
Jaga Jantung, Jaga Kehidupan: Klinik Pertamina IHC Peringati World Heart Day 2025
COVER ARTIKEL 2025 (1920 x 1080 px) (1)
Kenali Tubuhmu Lewat Medical Check Up